Senin, 14 November 2011

Reaksi Autoredoks , Tata Nama Senyawa Berdasarkan Bilangan Oksidasi dan Penerapannya


Kata Kunci: Penerapan Konsep Reaksi Redoks, Reaksi Autoredoks (Reaksi Disproporsionasi), Tata Nama Senyawa Berdasarkan Bilangan Oksidasi
Ditulis oleh Ramadhan wahyu
Reaksi Autoredoks (Reaksi Disproporsionasi)
Mungkinkah dalam satu reaksi, suatu unsur mengalami reaksi reduksidan oksidasi sekaligus? Satu unsur dalam suatu reaksi mungkin saja mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus. Hal ini karena ada unsur yang mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu jenis.Reaksi redoks di mana satu unsur mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus disebut reaksi autoredoks (reaksi disproporsionasi).
Contoh:

contoh
Apakah reaksi berikut termasuk reaksi autoredoks atau bukan? Jelaskan!2 H2S + SO2-> 3S + 2 H2O
Jawab:
Perubahan bilangan oksidasi unsur-unsur pada reaksi tersebut sebagai berikut.

Pada reaksi tersebut, H2S berfungsi sebagai reduktor sedangkan SO2 berfungsi sebagaioksidator, sehingga reaksi tersebut termasuk autoredoks.
Tata Nama Senyawa Berdasarkan Bilangan Oksidasi
Pada semester I telah kita pelajari tata nama senyawa, sekarang akan kitapelajari tata nama senyawa alternatif menurut IUPAC berdasarkan bilanganoksidasi.
Perhatikan tabel berikut ini!
Rumus KimiaNamaNama Alternatif Berdasarkan Biloks
N2ODinitrogen monoksidaNitrogen(I) oksida
N2O3Dinitrogen trioksidaNitrogen(III) oksida
HClOAsam hipokloritAsam klorat(I)
HClO2Asam kloritAsam klorat(III)
HClO3Asam kloratAsam klorat(V)
HClO4Asam perkloratAsam klorat(VII)
Penerapan Konsep Reaksi Redoks dalam Pengolahan Limbah (Lumpur Aktif)
Salah satu penerapan konsep reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hariadalah dalam bidang pengolahan limbah. Prinsip dasar yang dipergunakanadalah teroksidasinya bahan-bahan organik maupun anorganik, sehingga lebihmudah diolah lebih lanjut.Limbah merupakan salah satu pencemar lingkungan yang perlu dipikirkancara-cara mengatasinya. Untuk menjaga dan mencegah lingkungan tercemarakibat akumulasi limbah yang semakin banyak, berbagai upaya telah banyakdilakukan untuk memperoleh teknik yang tepat dan efisien sesuai kondisi lokal.Berbagai tipe penanganan limbah cair dengan melibatkan mikroorganismetelah dikerjakan di Indonesia, yaitu sedimentasi, kolam oksidasi, trickling filter, lumpur aktif (activated sludge), dan septic tank. Pada uraian ini akan kita pelajari salah satu teknik saja, yaitu teknik lumpur aktif (activated sludge).
Proses lumpur aktif (activated sludge) merupakan sistem yang banyakdipakai untuk penanganan limbah cair secara aerobik. Lumpur aktif merupakanmetode yang paling efektif untuk menyingkirkan bahan-bahan tersuspensimaupun terlarut dari air limbah. Lumpur aktif mengandung mikroorganismeaerobik yang dapat mencerna limbah mentah. Setelah limbah cair didiamkandi dalam tangki sedimentasi, limbah dialirkan ke tangki aerasi. Di dalam tangkiaerasi, bakteri heterotrofik berkembang dengan pesatnya. Bakteri tersebutdiaktifkan dengan adanya aliran udara (oksigen) untuk melakukan oksidasibahan-bahan organik. Bakteri yang aktif dalam tangki aerasi adalah Escherichiacoli, Enterobacter, Sphaerotilus natans, Beggatoa, Achromobacter, Flavobacterium,dan Pseudomonas. Bakter-bakteri tersebut membentuk gumpalan-gumpalan atau flocs. Gumpalan tersebut melayang yang kemudianmengapung di permukaaan limbah.

0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

twitter


ShoutMix chat widget

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More