Ditulis oleh Ramadhan wahyu
Dalam sebuah atom hidrogenik, keadaan n ≥ 2 disebut sebagai keadaan tereksitasi. Atom-atom dalam keadaan tereksitasi dengan ekses energi lebih besar dibandingkan energi keadaan dasar (n = 1) disebut sebagai atom-atom tereksitasi. Atom tereksitasi dapat dibentuk melalui kelebihan energi yang berasal reaksi kimia dalam sebuah pembakaran atau lecutan listrik. Berlawanan dengan atom hidrogenik, konfigurasi dari atom-atom tereksitasi secara umum sangat rumit, karena terdapat dua atau lebih elektron-elektron. Sekarang marilah kita mempelajari fungsi gelombang keadaan tereksitasi dari sebuah atom helium sebagai suatu contoh untuk sistem dengan elektron banyak. Kemudian kita akan juga mempelajari term simbol yang mana akan sangat berguna dalam klasifikasi spektroskopi tingkat-tingkat energi dan juga hubungannya dengan momentum sudut angular.2.7.1 Keadaan dasar sebuah atom helium
Sebagaimana telah dipelajari, konfigurasi elektron untuk keadaaan dasar atom helium adalah (1s)2. Dan hal ini berkaitan dengan fungsi gelombang determinan untuk konfigurasi ini yang diberikan oleh2.7.2 Keadaan tereksitasi dari sebuah atom helium
Marilah sekarang kita meninjau sebuah konfigurasi elektron (1s)1(2s)1, yang mana sebuah elektron dieksitasikan ke orbital 2s dari orbital 1s. Termasuk juga spin elektron, kita akan mendapatkan empat buah konfigurasi (a)-(d) sebagaimana ditunjukan dalam Gambar 2.9.Dengan menggunakan fungsi orbital spasial φ1s dan φ2s bersama dengan fungsi spin α, β, marilah kita membentuk fungsi dengan sistem dua elektron. Kita akan mendapatkan fungsi simetrik dan antisimetrik sebagai berikut.
Gambar 2.9 Konfigurasi elektron untuk (1s)1(2s)1
Fungsi simetrik untuk bagian spasial diberikan olehUntuk fungsi spasial yang simetrik, terdapat hanya satu fungsi spin yang antisimetrik dan dengan demikian kita akan memperoleh
Untuk fungsi spasial yang antisimetrik, terdapat tiga fungsi spin yang simetrik yang akan menghasilkan tiga buah kombinasi dari fungsi antisimetrik sebagai berikut.
2.7.3 Momentum sudut dan simbol spektral untuk sistem elektron banyak
Dalam usaha untuk memahami keadaan tereksitasi dari atom-atom, momentum sudut perlu untuk dipelajari secara detil. Sebagaimana telah dipelajari pada bagian 1.13, momentum sudut adalah sebuah vektor dengan besaran dan arah. Momentum sudut angular dari sebuah sistem elektron banyak diberikan sebagai sebuah penjumlahan vektor dari setiap momentum sudut elektron-elektronnya dan disebut sebagai momentum sudut resultan. Penjumlahan yang demikian itu dapat dilakukan untuk momentum suidut orbital Îi, momentum sudut spinKetiga tipe momentum sudut untuk elektron akan memenuhi persamaan eigen sebagai berikut
Momentum sudut resultan yang diperkenalkan di atas harus juga memenuhi persamaan eigen yang sama sebagai berikut.
menunjukkan pemisahan dari bagian LS. Salah satu penyebabnya adalah interaksi spin-orbit, yang menghasilkan pemisahan yang proporsional hingga derajat ke empat dari bilangan atomik Z. Sehingga, efek ini akan sangat penting pada atom-atom berat. Pada sisi yang lain, terdapat pemisahan yang disebabkan oleh medan magnetik luar yang disebut sebagai efek Zeeman.
Dalam kasus atom hidrogenik, adalah sangat mudah untuk mendapatkan term simbol, karena sistemnya memiliki satu elektron. Sebagai contoh, marilah kita meninjau sebuah keadaan dari satu elektron 2p. Karena sebuah elektron 2p, n = 2 dan s = 1/2 dengan ms = ±1/2. Untuk sebuah sistem elektron tunggal, Ms = ms dan dengan demikian S = 1/2 dan kemudian akan menghasilkan perkalian spin 2S + 1 = 2 x (1/2) + 1 = 2, yang disebut sebagai doblet. Dalam hal yang sama, yaitu Ml = ml dan dengan demikian maka L = 1 dan ini akan berkaitan dengan huruf P untuk simbol {L}. Untuk menentukan besaran J, kita harus mengetahui aturan untuk nilai yang diijinkan untuk momentum sudut yang terkopel.
[Aturan untuk nilai-nilai yang mungkin dari momentum sudut yang terkopel]
Kita memperkenalkan sebuah momentum sudut terkopelContoh 2.5 Verifikasikan bahwa fungsi spin Γ1 – Γ4 untuk sebuah sistem dengan dua elektron (persamaan 2.73-2.76) adalah fungsi eigen dari operator komponen-z dari resultan antara momentum sudut dan spin
(Jawaban) Pertama turunkan persamaan-persamaan dalam bentuk
(1) Γ1 = α(1)α(2)
Dengan demikian Γ1 adalah sebuah fungsi eigen dari Sz, dan bilangan kuantum Ms = 1.
(2) Γ1 = β(1)β(2)
Dengan demikian Γ2 adalah sebuah fungsi eigen dari Sz, dan bilangan kuantum Ms = &minus1.
(3) Γ3 = {α(1)β(2)+β(1)α (2)}/√2
Dengan demikian Γ3 adalah sebuah fungsi eigen dari Sz, dan bilangan kuantum Ms = 0.
(4) Γ4 = {α(1) (2) – β (1) (2)}/√2
Dengan demikian Γ4 adalah sebuah fungsi eigen dari Sz, dan bilangan kuantum Ms = 0.
Berikutnya marilah kita mempelajari term simbol dari keadaan tereksitasi (1s)1(2s)1 untuk sebuah atom He. Bilangan kuantum utama terbesar adalah untuk sebuah elektron 2s dan dengan demikian n = 2. Karena seluruh elektron berada dalam orbital s dengan ml = 0, kemudian L = 0 + 0 = 0. Nilai dari S bergantung pada perlipatan (multiciplity) spin, berupa singlet atau tripet. Dari contoh 2.5, nilai yang mungkin untuk Ms adalah 0 dan ini akan memberikan kondisi S = 0 dan 2S + 1 = 0 + 1 = 1. Dari S = 0 dan L = 0, J = 0 + 0 = 0. Ini akan menghasilkan term simbol untuk keadaan singlet tereksitasi yang diberikan dengan 21S0.
Untuk keadaan tereksitasi triplet, terdapat tiga nilai dari Ms, 1 untuk Γ1, 0 untuk Γ3, dan -1 untuk Γ2, dan dengan demikian S =1. Dengan memperhatikan bahwa L = 0, kita menemukan J = 1 + 0 = 1 − 0 = 1. Ini akan memberikan term simbol keadaan tereksitasi triplet yang diberikan oleh 23S1.
Aturan-aturan berikut sangat berguna untuk mendapatkan term simbol.
[Bagaimana mendapatkan term simbol]
- Ketika sebuah subkulit dalam kondisi penuh terisi oleh elektron, elektron-elektron dalam subkulit dapat tidak diperhitungkan karena kontribusi pada Ms dan ML adalah sama dengan nol, sebagai contoh, untuk memperoleh term simbol untuk keadaan dasar Li (1s)2(2s)1, kita mungkin hanya memperhatikan (2s)1 dan mengabaikan (1s)2.
- Ketika sebuah subkulit dengan sebuah bilangan kuantum azimuth l dipenuhi oleh elektron, konfigurasinya dapat dinyatakan dengan (n{l})(4l+2), dimana l = 0, 1, 2 masing-masing berkaitan dengan s, p, d. Sebuah pasangan subkulit yang tidak terisi penuh, (n{l})(4l+2???i>k) dan (n{l})(k), memberikan term simbol yang sama. Sebagai contoh, (2p)5 dan (2p)1 akan memberikan himpunan yang sama dari simbol spektral, 22P3/2 dan 22P1/2.
0 komentar:
Posting Komentar